Eddy Soeparno memulai roadshow “MPR Goes to Campus” di Universitas Esa Unggul untuk mendorong transisi energi terbarukan sebagai langkah menghadapi krisis iklim dan meningkatkan ketahanan energi nasional.
Generasi.co, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno membuka rangkaian kegiatan Roadshow “MPR Goes to Campus” di Universitas Esa Unggul, Jakarta, pada awal tahun 2025.
Kegiatan ini, kata Eddy Soeparno, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran civitas akademika mengenai pentingnya transisi energi terbarukan sebagai solusi menghadapi krisis iklim sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.
Dalam pidatonya, Eddy menyoroti kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan akibat perubahan iklim yang kini telah berkembang menjadi krisis iklim.
“Kualitas udara di Jakarta tidak baik-baik saja. Kenaikan suhu terjadi di kota-kota besar seperti Depok, Bogor, dan Semarang. Banjir rob mengancam saudara-saudara kita di pesisir,” ujarnya.
Krisis Iklim Membutuhkan Manajemen Krisis
Eddy menegaskan bahwa perubahan iklim yang terjadi saat ini sudah masuk dalam tahap krisis.
Karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis dengan pendekatan manajemen krisis.
Salah satu langkah utama adalah mempercepat transisi energi dari energi fosil menuju energi terbarukan.
“Saat ini, Indonesia masih sangat bergantung pada energi fosil seperti batu bara dan minyak bumi. Padahal, bauran energi terbarukan kita baru mencapai 13,9 persen.”
“Ini jauh dari potensi energi terbarukan yang dimiliki Indonesia, yaitu sebesar 3.700 GW,” jelas Eddy.
Ia menambahkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya energi terbarukan yang melimpah, mulai dari matahari, angin, arus laut, hingga panas bumi.
Namun, hingga saat ini, potensi besar tersebut belum dimanfaatkan secara optimal.
Peran Kampus dalam Transisi Energi
Dalam kegiatan roadshow ini, Eddy mengajak kampus-kampus di Indonesia untuk berperan aktif dalam mempercepat transisi energi.
Menurutnya, kampus adalah pusat riset dan inovasi yang dapat menghasilkan solusi konkret untuk tantangan transisi energi.
“Kampus adalah pusat riset dan pengembangan inovasi-inovasi terbaru. Dari kampuslah lahir temuan-temuan baru yang harapannya bisa kemudian diimplementasikan dalam kebijakan,” katanya.
Eddy juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan akademisi.
Ia berjanji akan mendorong pemerintah untuk melibatkan kampus dalam perumusan kebijakan yang berbasis sains.
“Ke depan, kami akan terus mendorong kampus untuk memberikan hasil riset dan inovasi dalam bidang energi terbarukan kepada pengambil kebijakan.”
“Di sisi lain, saya juga akan memastikan pemerintah melibatkan kampus dalam pengambilan kebijakan yang benar-benar science-based,” tambah Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Barat III, yang meliputi Kota Bogor dan Cianjur.
Potensi Energi Terbarukan Indonesia
Eddy menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, di antaranya:
- Energi Matahari: Dengan intensitas sinar matahari yang tinggi sepanjang tahun, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya.
- Energi Angin: Wilayah pesisir dan dataran tinggi di Indonesia memiliki kecepatan angin yang ideal untuk turbin angin.
- Panas Bumi: Indonesia merupakan salah satu negara dengan cadangan panas bumi terbesar di dunia.
- Energi Arus Laut: Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi dari arus laut.
Namun, pemanfaatan sumber daya ini masih sangat minim akibat berbagai kendala, termasuk kurangnya infrastruktur, regulasi yang belum mendukung, serta minimnya investasi di sektor energi terbarukan.
Diketahui, ,elalui program MPR Goes to Campus, Eddy Soeparno berharap dapat membangun kesadaran di kalangan mahasiswa dan akademisi tentang pentingnya transisi energi untuk menyelamatkan lingkungan dan menciptakan ketahanan energi nasional.
Dukungan kampus dalam bentuk riset dan inovasi diharapkan mampu mendorong pemerintah untuk mengembangkan kebijakan yang berbasis sains demi memanfaatkan potensi energi terbarukan Indonesia secara optimal.