Neng Eem Marhamah, Anggota Komisi IX DPR RI, mengajak mahasiswa untuk berperan aktif dalam pengembangan UMKM guna menciptakan lapangan kerja dan memanfaatkan bonus demografi secara optimal.
Generasi.co, Jakarta – Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang digelar di Renon, Denpasar, Bali, Sabtu (18/1/2025), Anggota Komisi IX DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Menurutnya, pemanfaatan bonus demografi yang sedang dinikmati Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada penciptaan lapangan kerja oleh perusahaan besar.
Mahasiswa sebagai Penggerak UMKM
Neng Eem mengajak mahasiswa untuk berkontribusi aktif dalam menciptakan lapangan kerja melalui pengembangan UMKM.
Ia menekankan bahwa mahasiswa harus memiliki keterampilan yang relevan, mampu berinovasi, dan menerapkan strategi transformasi usaha informal ke formal, digitalisasi, serta modernisasi koperasi.
“Mahasiswa harus turut berperan dalam menumbuhkan UMKM dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.”
“Dengan kemampuan yang dimiliki, mereka dapat membantu UMKM berkembang di berbagai sektor, baik melalui digitalisasi maupun transformasi usaha,” ungkap Neng Eem.
UMKM sebagai Pilar Ekonomi Nasional
Neng Eem menyoroti peran besar UMKM dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data tahun 2023, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 66 juta unit, memberikan kontribusi sebesar Rp9.580 triliun atau sekitar 61 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Selain itu, UMKM juga menyerap 117 juta tenaga kerja atau sekitar 97 persen dari total tenaga kerja nasional.
“UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah pusat dan daerah harus terus mendukung pelaku UMKM agar dapat berkembang lebih pesat dan berkelanjutan,” tambahnya.
Keterlibatan UMKM dalam Program Prioritas Pemerintah
Ketua Fraksi PKB MPR RI ini juga berharap pemerintah melibatkan UMKM dalam program prioritas nasional, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini tengah berjalan di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.
“Pelaku UMKM harus diberi kesempatan terlibat dalam program MBG. Contohnya, UMKM dapat dilibatkan dalam pengadaan belanja barang yang total anggarannya mencapai Rp51,5 triliun,” tegas Neng Eem.
Menurutnya, keterlibatan UMKM dalam program ini tidak hanya akan membantu pelaku usaha kecil berkembang, tetapi juga akan menciptakan efek domino positif bagi perekonomian nasional.
Strategi Pengembangan UMKM: Digitalisasi dan Modernisasi
Neng Eem menekankan pentingnya transformasi UMKM agar lebih kompetitif di era digital. Ia menyarankan beberapa langkah strategis, seperti:
- Digitalisasi UMKM: Menggunakan platform digital untuk pemasaran, distribusi, dan pengelolaan usaha.
- Modernisasi Koperasi: Mengubah koperasi menjadi lebih profesional dan efisien untuk mendukung pelaku UMKM.
- Transformasi Usaha Informal ke Formal: Membantu pelaku usaha kecil untuk mendapatkan legalitas sehingga lebih mudah mengakses pembiayaan dan program pemerintah.
“Dengan langkah-langkah ini, UMKM dapat bersaing tidak hanya di pasar lokal tetapi juga di pasar global,” ujarnya.
Bonus Demografi sebagai Peluang Emas
Neng Eem menegaskan bahwa bonus demografi adalah peluang emas bagi Indonesia untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Namun, hal ini hanya dapat tercapai jika generasi muda, termasuk mahasiswa, aktif berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja melalui inovasi di sektor UMKM.
“Visi utama dalam memanfaatkan bonus demografi adalah menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Mahasiswa memiliki peran strategis dalam mewujudkan hal ini,” jelasnya.
Rakornas IMM di Denpasar menjadi momentum bagi Neng Eem untuk mendorong mahasiswa agar lebih aktif dalam pengembangan UMKM.
Dengan keterlibatan mahasiswa dan dukungan pemerintah, UMKM dapat jadi solusi strategis untuk memanfaatkan bonus demografi dan memperkuat perekonomian nasional.
“Semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan UMKM yang berdaya dan berkelanjutan. Bonus demografi adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan,” pungkasnya.