Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya pemanfaatan data akurat dan kolaborasi lintas lembaga untuk mempercepat pelaksanaan program prioritas nasional, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Generasi.co, Jakarta – Pemanfaatan data yang akurat dan kerja sama lintas kementerian serta lembaga menjadi langkah strategis dalam mempercepat pelaksanaan sejumlah program prioritas nasional.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/1/2025).
“Pemanfaatan data yang akurat dan kolaborasi yang kuat antar-kementerian dan lembaga merupakan langkah strategis dalam upaya mengakselerasi pelaksanaan sejumlah program prioritas pemerintah,” ujar Lestari.
Kerja Sama BKKBN dan BGN Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
Pada Senin (20/1/2025), Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN dan Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menjalin kerja sama untuk memperkuat pengelolaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Sejak 2021, BKKBN telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari 200 ribu tim dengan total 600 ribu anggota.
Setiap tim TPK terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader KB yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan data BKKBN, pada 2024 terdapat 42,9 juta keluarga sasaran dari total 75,6 juta keluarga yang terdata, mencakup pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga dengan balita.
Pentingnya Data Akurat untuk Program Tepat Sasaran
Lestari Moerdijat, yang akrab disapa Rerie, menekankan bahwa data akurat adalah kunci utama untuk memastikan program-program seperti MBG dapat berjalan tepat sasaran.
Dengan memanfaatkan data yang valid, pemerintah dapat mengidentifikasi kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan intervensi gizi.
“Pemanfaatan data yang akurat sangat penting untuk merealisasikan program seperti MBG agar benar-benar tepat sasaran.”
“Langkah ini juga dapat diperkuat dengan pemanfaatan jaringan tenaga pendamping yang sudah ada,” jelas Rerie.
Peningkatan Pemahaman Gizi Keluarga
Lebih jauh, Rerie mendorong agar Program MBG tidak hanya sekadar menyalurkan makanan bergizi, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang.
“Program MBG seharusnya juga diupayakan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan setiap keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi berimbang.”
“Ini penting agar program tidak hanya bersifat sementara, tetapi memberikan dampak jangka panjang,” tegasnya.
Komitmen Pemangku Kepentingan
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah menekankan pentingnya komitmen para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dalam mendukung pemenuhan gizi masyarakat.
Ia berharap kolaborasi lintas lembaga dapat terus ditingkatkan untuk mencapai tujuan ini.
“Dengan meluasnya pemberian asupan gizi yang berimbang bagi setiap warga, diharapkan dapat mendukung proses pembangunan sumber daya manusia nasional yang lebih baik,” tambah Rerie.
Gizi Seimbang untuk Masa Depan Indonesia
Program MBG menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Dengan asupan gizi yang cukup dan seimbang, generasi penerus bangsa diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan produktif.
Kolaborasi antara BKKBN, BGN, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan SDM unggul yang mampu bersaing di tingkat global.
Pemanfaatan data akurat dan kerja sama lintas lembaga menjadi fondasi penting dalam keberhasilan program-program prioritas nasional seperti Program Makan Bergizi Gratis.
Dengan dukungan komitmen yang kuat dari semua pihak, program ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mempercepat pembangunan nasional.
(BAS/Red)