Prabowo Subianto Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 8 Persen pada RPJMN 2025-2029

Foto: Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pidato pertamanya usai dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, di Gedung MPR-DPD-DPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024) pagi. (Foto: Humas Setkab/Rahmat)
Foto: Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pidato pertamanya usai dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, di Gedung MPR-DPD-DPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024) pagi. (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen pada RPJMN 2025-2029.

Generasi.co, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto, menegaskan target ambisius untuk pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen selama periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Targetnya tersebut disampaikan Prabowo Subianto dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin (30/12/2024).

Meski tantangan besar dihadapi, Prabowo tetap optimistis bahwa target tersebut dapat tercapai melalui kerja sama lintas sektor dan perencanaan yang matang.

Optimisme Prabowo

Dalam pidatonya, Prabowo mengungkap, pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen merupakan suatu hal yang menantang, namun bukan tidak mungkin untuk diwujudkan.

Ia menekankan, pencapaian tersebut memerlukan perencanaan yang realistis dan implementasi yang konkret.

“Marilah kita berbuat yang terbaik. Dalam arti, perencanaan ini kita laksanakan dengan realisme dan hal-hal yang konkret,” tegasnya dengan penuh keyakinan dikutip generasi.co.

Perencanaan Berbasis Pancasila

Prabowo juga menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia.

Menurutnya, Pancasila harus menjadi dasar dalam setiap kebijakan yang diambil, guna memastikan pembangunan tidak hanya berorientasi pada angka-angka ekonomi semata, tetapi juga pada kesejahteraan rakyat.

“Asas kehidupan bernegara mengajarkan kepada kita bahwa tanpa perencanaan, kita tidak tahu arah yang harus kita tuju.”

“Dalam setiap organisasi, hidup swasta, maupun korporasi harus ada perencanaan strategis yang jelas,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pemerintah tidak hanya berfungsi sebagai pengatur, tetapi juga sebagai pelaksana dan penjaga kedaulatan ekonomi nasional.

Dalam hal ini, pemerintah memiliki peran penting dalam menjaga agar kebijakan pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan rakyat.

Arahan Presiden Prabowo kepada Kepala Daerah

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo memberikan arahan khusus kepada para kepala daerah, mulai dari gubernur, bupati, hingga wali kota, untuk menjalankan program pembangunan dengan fokus yang jelas dan realistis.

Ia mengingatkan para kepala daerah agar program-program yang dilaksanakan dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat.

“Terima kasih kepada gubernur, saudara-saudara adalah pemimpin yang paling dekat dengan rakyat. Saudara yang paling tahu masalah dan solusi terbaik untuk masyarakat,” ujar Prabowo.

Ia juga memberikan apresiasi kepada Kepala Bappenas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang telah bekerja keras dalam menyusun RPJMN 2025-2029.

“Kinerja Bappenas dan Bappeda sangat krusial dalam merancang perencanaan pembangunan yang terarah dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.

Komitmen Prabowo

Prabowo menegaskan, dengan perencanaan strategis yang terarah, Indonesia akan mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Fokus pada nilai-nilai Pancasila diyakini akan menjadi fondasi yang kuat untuk menciptakan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Dengan perencanaan yang matang, kita akan mampu mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, adil, dan makmur,” tutup Prabowo.

Acara yang Bersejarah

Acara Musrenbangnas ini turut dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming, para ketua lembaga negara, menteri Kabinet Merah Putih, serta gubernur, bupati, dan wali kota dari seluruh Indonesia.

Mereka hadir baik secara langsung maupun daring, menunjukkan komitmen bersama untuk mewujudkan visi pembangunan nasional yang ambisius namun realistis.

(BAS/Red)