Ahmad Ali, calon gubernur Sulawesi Tengah, bertemu dengan Sufmi Dasco Ahmad di Madinah. Pertemuan ini memicu spekulasi mengenai langkah politik Ahmad Ali ke Partai Gerindra.
Generasi.co, Jakarta – Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Ahmad Ali baru-baru ini memposting foto di akun Instagram pribadinya yang memperlihatkan dirinya bersama Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad.
Dalam unggahan tersebut, Ahmad Ali dan Sufmi Dasco Ahmad tampak mengenakan jubah putih dan songkok.
Hal itu menambah kesan religius di tengah suasana Madinah, tempat pertemuan itu berlangsung.
“Alhamdulillah di tempat baik Madinah Al Munawarah bertemu orang baik, membicarakan yang baik, Insya Allah hasilnya pun baik,” tulis Ahmad Ali dalam keterangan foto yang diunggah dikutip generasi.co, Sabtu (21/12/2024).
Pertemuan ini terjadi di sela-sela ibadah Umrah yang dijalani Ahmad Ali setelah melewati tahapan Pilgub Sulteng 2024.
Unggahan ini menarik perhatian publik, dengan tercatat dilihat sebanyak 3.075 kali dan mendapat 44 komentar.
Sufmi Dasco Ahmad: Sosok Strategis di Gerindra
Sufmi Dasco Ahmad dikenal sebagai Ketua Harian DPP Gerindra sekaligus salah satu orang kepercayaan Presiden Prabowo Subianto.
Kiprahnya dalam dunia politik menjadikannya figur kunci di balik berbagai keputusan strategis, terutama menjelang transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto.
Kehadiran Ahmad Ali bersama Dasco Ahmad di Madinah memunculkan spekulasi tentang hubungan keduanya, terutama dalam konteks politik.
Apakah pertemuan ini murni perbincangan santai atau justru bagian dari langkah strategis politik Ahmad Ali?
Hasil Pilgub Sulteng 2024: Ahmad Ali Berjuang di Mahkamah Konstitusi
Ahmad Ali, yang berpasangan dengan Abdul Karim Aljufri dalam Pilgub Sulteng 2024, menempati posisi kedua dalam perolehan suara.
Pasangan ini kalah dari pasangan Anwar Hafid dan Reny A Lamadjdo.
Tidak puas dengan hasil tersebut, Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri kini membawa sengketa hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi.
Gugatan ini menunjukkan tekad Ahmad Ali untuk memperjuangkan suara rakyat yang menurutnya belum sepenuhnya terwakili.
Kabar Hengkang dari NasDem
Spekulasi mengenai langkah politik Ahmad Ali semakin kuat setelah ia tak lagi masuk dalam struktur kepengurusan DPP Partai NasDem periode 2024-2029.
Posisi Wakil Ketua Umum NasDem yang sebelumnya diembannya kini diisi oleh Saan Mustopa, mantan Ketua DPW NasDem Jawa Barat.
Kondisi ini memicu rumor bahwa Ahmad Ali akan hengkang dari NasDem.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa Partai Gerindra menjadi salah satu partai yang menawarkan posisi strategis untuknya.
Hubungan Ahmad Ali dengan Gerindra: Kedekatan yang Lama Terjalin
Hubungan Ahmad Ali dengan Partai Gerindra bukanlah hal baru.
Sebelum Pilgub Sulteng 2024, Ahmad Ali diketahui menemui Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, untuk meminta restu maju dalam pemilihan tersebut.
Ahmad Ali bahkan menggandeng Abdul Karim Aljufri, Sekretaris Gerindra Sulteng, sebagai pasangannya.
Dukungan Gerindra terhadap Ahmad Ali juga terlihat selama tahapan Pilgub Sulteng 2024.
Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, secara terbuka memberikan dukungan, bahkan melalui video yang beredar di media sosial.
Langkah Politik Ahmad Ali: Gabung Gerindra atau Tetap di NasDem?
Isu kepindahan Ahmad Ali ke Gerindra semakin santer terdengar.
Namun, hingga kini, baik Ahmad Ali maupun elite Gerindra di Sulawesi Tengah belum memberikan tanggapan resmi terkait kabar tersebut.
Jika Ahmad Ali benar-benar bergabung dengan Gerindra, langkah ini akan menjadi strategi politik yang menarik untuk menyongsong kariernya di masa depan.
Namun, apakah ini langkah terbaik untuknya?
Publik masih menanti keputusan final dari politisi yang dikenal vokal ini.
Pertemuan Ahmad Ali dengan Sufmi Dasco Ahmad di Madinah bukan sekadar momen biasa.
Di tengah dinamika politik Indonesia, pertemuan ini memunculkan berbagai spekulasi mengenai langkah politik Ahmad Ali ke depan.
Apakah Ahmad Ali akan bergabung dengan Gerindra atau tetap bertahan di NasDem?
Satu hal yang pasti, perjalanan politik Ahmad Ali masih akan menjadi sorotan, terutama menjelang transisi kekuasaan di Indonesia.
(BAS/Red)
