Generasi.co, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto, menyampaikan pidato utama dalam acara APEC CEO Summit di National Grand Theater Peru, Kamis (14/11/2024).
Dalam pidatonya, Prabowo Subianto menekankan pentingnya peran sektor bisnis dan wirausahawan, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi serta mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan global.
Prabowo mengawali pidatonya dengan menyampaikan apresiasi terhadap undangan tersebut.
Ia menegaskan, kegiatan ekonomi dan peran komunitas bisnis menjadi motor penggerak utama untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
BACA JUGA: Prabowo Nonton Live Streaming Indonesia Vs Jepang di Peru: Semangat Garuda
“Tanpa partisipasi aktif dari sektor ekonomi kita tidak bisa mencapai pertumbuhan dan kesejahteraan” ujar Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo menggambarkan kawasan Pasifik sebagai wilayah yang paling dinamis di dunia dengan potensi besar dalam teknologi, demografi, dan sumber daya alam.
Meskipun dihadapkan pada ketegangan geopolitik, Kepala Negara optimistis bahwa pemimpin kekuatan besar dunia pada akhirnya akan memilih kebaikan bersama.
“Terobosan-terobosan teknologi yang luar biasa menuntut para pemimpin untuk lebih bijaksana, lebih sabar, lebih akomodatif,”
“karena kekuatan teknologi dapat membawa kemajuan yang signifikan bagi kehidupan manusia, namun kekuatan teknologi juga dapat menghancurkan kehidupan manusia dengan sangat cepat,” ungkap Prabowo.
Prabowo juga menjelaskan kebijakan Indonesia untuk mencapai swasembada energi hijau.
Menurut Prabowo, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang besar, termasuk potensi panas bumi yang terbesar di dunia.
Sekaligus bertekad menjadi negara mandiri dalam energi terbarukan dalam beberapa tahun mendatang.
“Kita bisa mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan. Kita mempunyai potensi panas bumi terbesar. Saya kira 60 persen potensi energi panas bumi dunia ada di Indonesia,” ucap Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menguraikan potensi kerja sama dengan Peru.
Sekaligus menggambarkan Indonesia sebagai negara yang telah berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi meskipun di tengah pandemi COVID-19.
Dengan tingkat inflasi sebesar 2 persen, Indonesia terus mendorong stabilitas ekonomi dan membuka kesempatan lebih luas bagi investor asing.
Presiden Prabowo turut menjelaskan reformasi dalam sektor kesehatan dan pendidikan, termasuk membuka pintu bagi universitas dan rumah sakit asing untuk beroperasi di Indonesia.
Prabowo mengungkap, Indonesia akan memperluas kawasan ekonomi khusus untuk menarik teknologi canggih dan investasi dalam industri maritim serta perikanan.
“Kami memiliki tiga perempat wilayah nasional yang berupa perairan dengan potensi besar untuk perikanan, akuakultur, dan industri pengolahan.”
“Kami bertekad untuk melakukan industrialisasi dengan melakukan hilirisasi sumber daya, mengolah sumber daya kami,” ujar Presiden.
Mengakhiri pidatonya, Prabowo mengundang para pelaku bisnis di kawasan Pasifik untuk berinvestasi di Indonesia, dan bekerja sama dalam menciptakan kesejahteraan bersama.
Ia menekankan, perdamaian hanya dapat dicapai melalui pemahaman, yang muncul dari keterlibatan dan negosiasi.
“Indonesia terbuka untuk lebih banyak bisnis. Saya bertekad melindungi semua investasi untuk memberikan kondisi ekonomi yang menguntungkan dan terlibat dalam organisasi ekonomi besar dunia untuk menciptakan kesejahteraan bersama” tutur Presiden.
(Red/BPMI Setpres)