Hidayat Nur Wahid Ajak Mahasiswa Bersikap Kritis dan Konstruktif

Foto: Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR RI, BEM Nusantara, Indonesia Emas 2045, Mahasiswa Kritis, Filisida, Darurat Kekerasan Anak, Darurat Kejahatan Seksual, Penegakan Hukum, Korupsi, Kemiskinan, Pengangguran, Generasi Muda, Bonus Demografi, Kritik Konstruktif, Pendidikan Mahasiswa, Peran Mahasiswa, PKS, Kompleks Parlemen Senayan. (mpr.go.id)
Foto: Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR RI, BEM Nusantara, Indonesia Emas 2045, Mahasiswa Kritis, Filisida, Darurat Kekerasan Anak, Darurat Kejahatan Seksual, Penegakan Hukum, Korupsi, Kemiskinan, Pengangguran, Generasi Muda, Bonus Demografi, Kritik Konstruktif, Pendidikan Mahasiswa, Peran Mahasiswa, PKS, Kompleks Parlemen Senayan. (mpr.go.id)

Hidayat Nur Wahid mengajak mahasiswa bersikap kritis dan konstruktif dalam menyikapi tantangan bangsa, termasuk isu darurat filisida dan kejahatan seksual terhadap anak.

Generasi.co, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI, Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A., kembali menekankan peran penting mahasiswa sebagai penggerak demokrasi dalam menghadapi tantangan bangsa.

Dalam dialog bersama perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara di ruang kerjanya, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Hidayat mengajak mahasiswa untuk tetap menjaga marwahnya dengan bersikap kritis, konstruktif, dan berorientasi pada solusi.

Mahasiswa sebagai Pilar Demokrasi

Hidayat Nur Wahid, yang akrab disapa HNW, mengingatkan bahwa mahasiswa memiliki sejarah panjang sebagai penggerak perubahan.

Sikap kritis mahasiswa, baik melalui aksi di jalan maupun dialog intelektual, telah menjadi salah satu pilar demokrasi yang memperkuat bangsa.

Namun, HNW menekankan bahwa sikap kritis saja tidak cukup.

Mahasiswa perlu memastikan kritik yang disampaikan bersifat konstruktif dan disertai dengan solusi.

“Jika mahasiswa hanya sekadar mengkritik tanpa menawarkan solusi, maka kritik itu akan kehilangan maknanya.”

“Sebaliknya, dengan menghadirkan gagasan penyelesaian, mahasiswa menunjukkan kapabilitas dan kontribusinya dalam membangun bangsa,” ujar HNW.

Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045

Dalam dialog tersebut, HNW menggarisbawahi berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Beberapa isu utama yang disebutkan meliputi:

  • Utang negara yang terus meningkat,
  • Korupsi yang masih merajalela,
  • Pengangguran yang belum teratasi,
  • Kemiskinan yang menjadi masalah struktural,
  • Tindakan kriminal yang semakin marak,
  • Penegakan hukum yang dinilai belum adil.

Selain itu, HNW juga menyoroti isu sosial yang belakangan ini menjadi perhatian serius, yaitu fenomena filisida atau pembunuhan anak oleh orang tua.

Menurut laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Indonesia saat ini berada dalam kondisi darurat filisida.

“Anak-anak menjadi korban kekerasan seksual, sementara di sisi lain, orang tua yang seharusnya melindungi malah melakukan kejahatan terhadap anak-anak mereka.”

“Kalau ini dibiarkan, bagaimana kita bisa membayangkan masa depan bangsa?” ungkap HNW dengan nada prihatin.

Mahasiswa sebagai Agen Perubahan

HNW menegaskan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut.

Sebagai generasi muda yang kritis, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan dengan menawarkan solusi atas permasalahan bangsa.

“Apakah solusi yang disampaikan akan diambil oleh pemerintah atau tidak, itu adalah kewenangan eksekutif. Tetapi tugas mahasiswa adalah menunjukkan bahwa mereka memahami persoalan dan mampu menawarkan jalan keluar,” jelas anggota Komisi VIII DPR RI tersebut.

Menjaga Marwah dan Solidaritas Mahasiswa

Di akhir dialog, HNW berpesan agar mahasiswa yang tergabung dalam BEM Nusantara tetap solid dan menjadi penyemangat bagi generasi muda lainnya.

Ia mengingatkan pentingnya menjaga marwah sebagai mahasiswa yang kritis namun tetap konstruktif.

“Mahasiswa harus menjadi contoh bagi generasi muda lainnya. Jangan pernah kehilangan semangat untuk terus belajar, mengkritisi, dan berkontribusi demi masa depan Indonesia yang lebih baik,” pungkas HNW.

Pesan-pesan HNW ini disambut baik oleh perwakilan BEM Nusantara yang hadir.

Mereka berkomitmen untuk terus menjaga sikap kritis yang konstruktif dan mendukung upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.

(mpr.go.id)