Program Makan Bergizi Gratis mendapat sambutan positif meski ada kekurangan teknis. Pemerintah menargetkan 3 juta penerima manfaat dengan anggaran Rp71 triliun.
Generasi.co, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyampaikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah akan terus dievaluasi untuk menyempurnakan pelaksanaannya.
Meskipun secara umum program ini berjalan dengan baik dan mendapat sambutan positif dari masyarakat, jelas Ahmad Muzani, beberapa kekurangan teknis masih ditemukan di lapangan.
“Alhamdulillah, pelaksanaan MBG rata-rata berjalan dengan baik dan lancar. Laporan yang didapat semuanya enjoy, rata-rata enjoy.”
“Bahwa di sana-sini ada masalah, ya sebagai catatan untuk diperbaiki di hari kedua ini, besok, dan seterusnya,” ujar Muzani di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, dikutip generasi.co, Selasa (7/1/2025).
Kekurangan Teknis Jadi Catatan Penting
Muzani mengungkapkan bahwa sejumlah laporan menyebutkan adanya kendala teknis dalam pelaksanaan program MBG.
Beberapa di antaranya adalah makanan yang kurang rasa, kekurangan lauk, hingga tidak tersedianya susu.
“Terutama susu dan seterusnya, tapi rata-rata MBG berjalan cukup bagus. Rata-rata masyarakat menyambut dengan gembira, senang, dan kami bersyukur diterima dengan baik,” jelas Muzani.
Presiden Prabowo Pantau Langsung
Lebih lanjut, Muzani memastikan Presiden RI Prabowo Subianto secara langsung memantau pelaksanaan program ini.
Bahkan, sejumlah menteri kabinet juga turun langsung ke lapangan untuk memastikan keberhasilan program.
“Pak Prabowo kemarin dan hari ini akan terus memantau, dan para menteri diminta untuk memantau secara keseluruhan dari kegiatan ini,” tambahnya.
Target 3 Juta Penerima Manfaat
Program MBG ini dirancang untuk memberikan manfaat kepada 3 juta penerima pada tahap awal, termasuk anak-anak sekolah, balita, dan ibu hamil.
Sebanyak 190 dapur penyedia makanan bergizi telah disiapkan di 26 provinsi dengan kapasitas produksi hingga 3.500 paket makanan per hari.
Pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk mendukung keberlanjutan program ini hingga 2025.
Anggaran ini mencakup penyediaan bahan makanan, distribusi, hingga pengawasan di lapangan untuk memastikan program berjalan sesuai harapan.
Komitmen untuk Perbaikan Berkelanjutan
Muzani menegaskan bahwa evaluasi akan terus dilakukan untuk memastikan program ini semakin baik ke depannya.
Kekurangan teknis yang ditemukan di tahap awal pelaksanaan akan menjadi bahan perbaikan dalam implementasi program di masa mendatang.
“Semua catatan ini akan kami perhatikan agar pelaksanaan MBG semakin sempurna dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat,” pungkas Muzani.
(BAS/Red)