Alasan Ibas Ingin Indonesia dan Malaysia Kolaborasi di Bidang Pendidikan

Foto: Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) secara langsung ketika bertemu dengan Prof. Dato’ Seri Ir. Dr. Noor Azuan Abu Osman, Vice-Chancellor (Rektor) Universiti Malaya, Rabu (30/4/2025). (mpr.go.id)
Foto: Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) secara langsung ketika bertemu dengan Prof. Dato’ Seri Ir. Dr. Noor Azuan Abu Osman, Vice-Chancellor (Rektor) Universiti Malaya, Rabu (30/4/2025). (mpr.go.id)

Generasi.co, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi akademik lintas negara, khususnya antara Indonesia dan Malaysia, dalam bidang pendidikan.

Ibas mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, parlemen, hingga kampus untuk bersinergi membangun masa depan cerah bagi generasi muda di seluruh dunia melalui pendidikan.

Hal itu disampaikan Edhie Baskoro Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI secara langsung ketika bertemu dengan Prof. Dato’ Seri Ir. Dr. Noor Azuan Abu Osman, Vice-Chancellor (Rektor) Universiti Malaya, Rabu (30/4/2025).

“Tentu saja, merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk berada di Universiti Malaya. Universitas ini memiliki reputasi baik dan terkenal, tidak hanya bagi orang Malaysia, tetapi juga di Asia dan Dunia.”

“Saya tahu bahwa Universiti Malaya telah memberikan banyak kontribusi, tidak hanya pada mahasiswa, alumni, tapi juga kepada dunia,” kata Ibas di depan rektor dan para dosen.

“Penting untuk kita semua membangun kolaborasi dan sinergi antar negara, tidak hanya antar pemerintah, tapi juga antar parlemen, dan kampus ke kampus,” lanjutnya.

Edhie Baskoro Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini kemudian menyoroti banyaknya mahasiswa Indonesia yang melakukan pertukaran belajar ke universitas Malaya.

Sehingga kerja sama antar kampus seperti ini harus terus dilanjutkan dan ditingkatkan untuk membangun fondasi yang kuat bagi generasi muda.

“Begitu banyak mahasiswa Indonesia pertukaran yang datang ke Malaysia untuk belajar di Universiti Malaya. Saya juga mendengar dan melihat data dari profesor dan doktor di Universitas Malaya yang juga mengajar di kampus kami di Indonesia.”

“Jadi kerja sama antar kampus seperti ini harus terus kita lanjutkan dengan pemikiran dan diskusi yang dalam. Kita harus membangun fondasi yang kuat untuk generasi mendatang.”

Menurut Doktor Ibas, di tengah gejolak global, kolaborasi dan peran kampus serta dunia pendidikan sangatlah diperlukan.

“Kita harus mengetahui peluang dan tantangan kita serta terus juga mengikuti perubahan dunia yang begitu cepat. Dan itulah mengapa saya mendukung kolaborasi dan kita harus bersatu.”

“Malaysia adalah negara yang kuat. Indonesia adalah negara yang besar. Kita adalah saudara serumpun, kita adalah tetangga, tetapi kita juga memiliki budaya dan nilai nilai yang serupa.”

“Kita di sini untuk bergandengan tangan dan kita dapat menciptakan banyak hal, tidak hanya dengan perdagangan dan investasi tetapi juga untuk pendidikan, meningkatkan masa depan kita yang cerah maju sejahtera bersama generasi muda kita.”

Dr. Edhie Baskoro Yudhoyono, lulusan S3 Universitas IPB ini pun berharap, Universitas Malaysia dan Universitas yang ada di Indonesia dapat menjalin hubungan baik dan berkolaborasi terus menerus. Termasuk dengan para pemangku kebijakan dan politisi.

“Saya berharap pendidikan, kolaborasi, dan komunikasi seperti ini, dengan semua pemangku kepentingan di dunia dapat terus berlanjut.”

“Banyak peluang dan tantangan yang harus kita hadapi, mulai dari politik, ekonomi hingga pendidikan. Kami berharap Universitas Malaya dapat memberikan hal positif progresif untuk dunia, khususnya ASEAN,” pungkasnya.

Prof. Dato’ Seri Ir. Dr. Noor Azuan Abu Osman, Vice-Chancellor (Rektor) Universiti Malaya menyambut baik kehadiran Ibas dan terima kasih karena telah berkenan berbagi pengetahuannya.

“Suatu kehormatan bagi kami bisa menyambut baik Dr. Edhie Baskoro Yudhoyono di kampus kami. Ini adalah acara yang sangat penting.”

“Meskipun kunjungannya singkat, tapi dapat menciptakan hubungan baik, tidak hanya antara Universitas Malaysia, tetapi antara negara.”

“Saya selalu percaya bahwa sebagai sebuah universitas, tidak peduli apakah Anda berada di Malaysia atau di Indonesia, peran kita adalah untuk berbagi pengetahuan.”

Salah satu dosen, Prof. Dr. Yvonne Lim Ai Lian, juga menyampaikan rasa bahagia dan nasihatnya kepada para mahasiswa yang akan bertemu Ibas.

“Atas nama Universitas Malaya, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Dr. Edhie atas kehadirannya. Kepada para mahasiswa, kami mendorong kalian untuk mendengarkan apa yang akan disampaikan Dr. Edhie dengan saksama dan terinspirasi oleh kata-kata bijaknya.”

“Ini akan menjadi momen dapat membentuk dan mengubah pandangan dunia Anda dan mempersiapkan Anda untuk menjadi generasi pemimpin berikutnya bagi Indonesia dan Malaysia.”

Reiman, salah satu mahasiswa yang bertemu Ibas juga menyampaikan kesannya.

“Apa yang disampaikan oleh Dr. Edhie Baskoro sangat informatif dan sangat relate (nyambung), dengan apa yang tengah terjadi saat ini. Terutama soal independensi ASEAN,”

“Sehingga bagi saya yang saat ini berkuliah jurusan  international and strategic studies merupakan sebuah topik yang baik dan sangat menarik. Semoga event seperti ini lebih diperbanyak sehingga kami mendapatkan banyak pengetahuan baru.”

Pada acara ini Ibas juga disambut oleh beberapa profesor di antaranya, Prof. Dr. Hasniza Zaman Huri : Wakil Rektor, Prof. Zamri Radzi : Deputy Vice-Chancellor, Prof. Yvonne Lim Ai Lian: Associate Deputy Vice-Chancellor, dan masih banyak lagi.

(mpr.go.id)