Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menegaskan peran strategis perempuan dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan melalui pemberdayaan di sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Generasi.co, Jakarta – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya peran perempuan dalam mengatasi kemiskinan dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Hal ini disampaikannya dalam seminar bertema “Perempuan sebagai Ujung Tombak Pemberdayaan dalam Mengatasi Kemiskinan dengan Hidup Sehat” yang diselenggarakan oleh Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Dewan Pengurus Daerah Jakarta di Pusat Pastoral KAJ Samadi, Jakarta, Sabtu (3/5/2025).
“Upaya pemberdayaan perempuan merupakan langkah strategis dalam merealisasikan pembangunan berkelanjutan,” ujar Lestari, yang akrab disapa Rerie, dalam sambutannya.
Rerie menyoroti bahwa perempuan memiliki posisi strategis sebagai pilar keluarga dan masyarakat.
Ketika perempuan diberdayakan, mereka akan lebih mampu menembus “tembok kaca” yang selama ini membatasi partisipasi perempuan di ruang publik.
Ia menambahkan bahwa akses yang mudah terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan peluang ekonomi harus dijamin agar perempuan dapat berkembang secara optimal.
Lebih lanjut, Rerie mengungkapkan bahwa keterlibatan aktif perempuan di sektor ekonomi terbukti menjadi faktor penting dalam menjaga ketahanan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) saat krisis, seperti yang terjadi selama pandemi COVID-19.
Ia pun mengapresiasi kontribusi perempuan yang dinilainya telah terbukti mampu memperkuat fondasi ekonomi keluarga dan masyarakat.
“Perempuan Indonesia sejak dahulu telah berperan penting dalam kehidupan sosial dan politik, bahkan sebelum Indonesia merdeka.”
“Di sejumlah kerajaan dan kesultanan Nusantara, mereka sudah menduduki posisi strategis,” jelas Anggota Komisi X DPR RI dari Daerah Pemilihan II Jawa Tengah itu.
Rerie yang juga merupakan anggota Majelis Tinggi Partai NasDem menekankan pentingnya kolaborasi antara pemangku kepentingan dan masyarakat dalam membangun ekosistem yang mendukung pemberdayaan perempuan.
Menurutnya, peran aktif seluruh pihak sangat dibutuhkan agar potensi perempuan dapat muncul ke permukaan dan memberikan manfaat yang luas bagi lingkungan sekitarnya.
Ia juga mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk memulai proses pemberdayaan dari lingkup terkecil, yakni dari diri sendiri dan keluarga, sebagai pijakan menuju masyarakat yang lebih sejahtera dan negara yang lebih maju.
“Dengan perempuan yang sehat, berpendidikan, dan berdaya secara ekonomi, kita akan memiliki masa depan bangsa yang lebih baik,” pungkas Rerie.